( ECO DRIVE / Google Image) |
Dewasa ini banyak sekali upaya manusia untuk menggunakan sumber daya alam (SDA) dengan semaksimal mungkin, seperti yang kita tahu SDA yang paling banyak digunakan oleh warga dunia adalah minyak yang nantinya digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor dan mesin. Sumber daya tersebut merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui,sehingga manusia berusaha untuk menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya dan ramah terhadap lingkungan, sehingga meminimalisis adanya kerusakan dan habisnya sumber daya alam tersebut.
Kehidupan manusia yang modern tidak terlepas dari transportasi,
manusia modern memanfaatkan transportasi untuk berbagai hal mulai dari
berangkat kerja, jalan-jalan, mengirimkan barang, dan lain-lain. salah
satu alat transportasi yang sering di gunakan adalah sepeda motor dan
mobil. Banyaknya pengguna sepeda motor dan mobil ini merupakan konsumen
bahan bakar terbanyak di dunia.
Pada
massa kini pabrikan-pabrikan mobil dan sepeda motor beronovasi untuk
menciptakan suatu teknologi yang nantinya mampu menghemat penggunaan
energi terutama minyak. Pabrikan memunculkan berbagai varian terbaru
lainnya seperti mobil LCGC dan sepeda motor dengan teknologi superirit
bbm. Dengan teknologi tersebut, diharapakan alat transportasi mampu
menggunakan energi sehemat mungkin dan ramah lingkungan.
Permasalahan yang timbul sekarang adalah apakah hal tersebut mampu menjamin kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan??? Jika dihadapkan pada suatu kasus, si A dan si B ingin menguji konsumsi bahan bakar sepeda motor mereka masing-masing. Semisal si A dan B menggunakan sepeda motor yang bermerk sama, tahun keluaran sama, dan kondisi mesin yang sama berangkat dari kota Singaraja menuju Denpasar. Keduannya berangkat dengan tangki bensin yang tentunya sama full, 2 jam kemudian mereka sampai di Kota Denpasar. Masing-masing mengecek sisa bahan bakar, dan ternyata sepeda motor lebih banyak mengkonsumsi bahan bakar daripada sepeda motor A. Berdasarkan permasalahan tersebut, apakah ada faktor lain yang menyebabkan banyak sedikitnya konsumsi bahan bakar?????
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaaan konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor selain mengesampingkan faktor mesin adalah cara mengendarai/mengemudi kendaraan. Salah satu teknik alternatif mengemudi yang baik dan mampu menghemat penggunaan energi (bahan bakar) serta ramah lingkungan yaitu dengan cara Eco-Drive. Tentu kita sangat asing dengan istilah ini, untuk lebih jelas penulis sudah merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan dan cara Eco-drive.
Eco-drive merupakan Suatu cara mengemudi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Permasalahan yang timbul sekarang adalah apakah hal tersebut mampu menjamin kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan??? Jika dihadapkan pada suatu kasus, si A dan si B ingin menguji konsumsi bahan bakar sepeda motor mereka masing-masing. Semisal si A dan B menggunakan sepeda motor yang bermerk sama, tahun keluaran sama, dan kondisi mesin yang sama berangkat dari kota Singaraja menuju Denpasar. Keduannya berangkat dengan tangki bensin yang tentunya sama full, 2 jam kemudian mereka sampai di Kota Denpasar. Masing-masing mengecek sisa bahan bakar, dan ternyata sepeda motor lebih banyak mengkonsumsi bahan bakar daripada sepeda motor A. Berdasarkan permasalahan tersebut, apakah ada faktor lain yang menyebabkan banyak sedikitnya konsumsi bahan bakar?????
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaaan konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor selain mengesampingkan faktor mesin adalah cara mengendarai/mengemudi kendaraan. Salah satu teknik alternatif mengemudi yang baik dan mampu menghemat penggunaan energi (bahan bakar) serta ramah lingkungan yaitu dengan cara Eco-Drive. Tentu kita sangat asing dengan istilah ini, untuk lebih jelas penulis sudah merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan dan cara Eco-drive.
Eco-drive merupakan Suatu cara mengemudi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Adapaun beberapa cara menerapakan Eco-drive tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin
2. Sedapat mungkin pertahankan kecepatan kendaraan pada putaran ekonomis
3. Menghindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu
4. Antisipasi keadaan arus lalu lintas
5. Memperlambat secara perlahan
2. Sedapat mungkin pertahankan kecepatan kendaraan pada putaran ekonomis
3. Menghindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu
4. Antisipasi keadaan arus lalu lintas
5. Memperlambat secara perlahan
Mengemudi
dengan cara di atas, maka kita dapat menghemat konsumsi bahan bakar
hingga 15% dan tentunya mampu mengurangi efek Global Warming (ramah
lingkungan).
No comments:
Post a Comment